Tidak Menunda Harta
Dalam suatu hadis dikisahkan bahwa Nabi SAW pernah melaksanakan solat asar dengan cepat, kemudian setelah selsai solat beliau masuk kedalam rumah. Karena kejadian tersebut maka orang-orang pun merasa kaget dengan apa yang telah dilakukan oleh Nabi SAW. Setelah itu Nabi SAW berkata “Aku teringat dengan emas yang barada padaku, dan aku tidak suka untuk berlama-lama menyimpannya, maka aku perintahkan untuk membagikannya.”
Adab Berjalan
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa Nabi SAW pernah melihat Abu Dujanah berjalan
dengan angkuh diantara dua barisan musuh pada perang uhud. Kemudian Nabi SAW
menegurnya dan berkata kepadanya “Sesungguhnya cara berjalan seperti itu akan
dibenci oleh Allah SWT, kecuali pada tempat sekarang ini.”
***
Dalam
hadis lain dikisahkan pula bahwa pada suatu saat pernah ada seorang laki-laki
memakai pakaian yang membuatnya kagum terhadap dirinya sendiri, dia juga
sedikit mengkritingkan rambut kepalanya dan berlagak sombong dalam sikap
berjalanya. Kemudian pada saat itu Allah SWT membenamkannya, dan dia pun
meronta-ronta di dalam tanah hingga hari kiamat.
***
Rasulallah
SAW pernah berkata “Ingatlah, aku akan memberitahukan kalian tentang sesuatu
yang paling utama dari derajat solat, puasa, dan sedekah”
Para
sahabat menjawab “Baiklak”
Rasulallah
SAW berkata “Yaitu mendamaikan orang yang sedang bermusuhan. Karena
sesungguhnya rusaknya orang yang sedang bermusuhan adalah yang memangkas agama
(meruksak agama)”
Dari
kisah tersebut dijelaskan bahwa diantara adab berjalan yaitu apabila diperjalanan
bertemu dengan orang yang berselisih maka dianjurkan untuk mendamaikannya.
***
Dalam
suatu hadis seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulallah SAW
“Bagaimanakah islam yang baik?”
Rasulallah
SAW menjawab “Yaitu memberikan makanan, mengucapkan salam kepada orang yang
dikenal dan tidak dikenal, kemudian berbudi pekerti yang baik saat bertemu.”
***
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa Rasulallah SAW pernah berkata “Sungguh aku pernah
melihat seorang laki-laki mondar-mandir didalam surga karena sebuah pohon,
yaitu karena dia pernah menebang pohon ditengah jalan sehingga menggangu
orang-orang muslim”
Hadis
tersebut menjelaskan bahwa kita dilarang untuk mengganggu jalannya orang lain.
Adab
Ketika Duduk
Dalam
kitab tafsir dikisahkan bahwa ketika sebagian para sahabat RA melakukan banyak
bercanda, maka turunlah ayat yang berbunyi:
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ
ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ
ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ
عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ
Artinya:
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan
Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati
mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang
fasik.
Dari
kisah tersebut dijelaskan bahwa diantara adab ketika duduk bersama yaitu tidak
banyak bercanda.
***
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa ketika para sahabat Anshor RA sedang duduk, Nabi
SAW pernah berkata kepada mereka “Berdirilah kalian untuk menghorrmati pemimpin
kalian, yaitu Sa’ad bin Mu’ad RA.”
Dalam
kisah lain disebutkan bahwa pada suatu saat ada seorang kakek-kakek sepuh
datang dan bermaksud kepada Nabi SAW. Namun pada saat itu kaum yang sedang
berada disana bersikap lambat untuk memberikan tempat duduk kepada kakek-kakek
sepuh tersebut. Maka Nabi SAW berkata “Bukanlah bagian dari umatku orang yang
tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang yang lebih tua.”
Dari
kisah tersebut dijelaskan bahwa diantara adab ketika duduk bersama yaitu
menghormati orang yang dianggap sepuh.
Adab
Ketika Makan
Diriwayatkan
bahwa seorang laki-laki pernah meminum air langsung dari lubang wadah air.
Kemudian karena dia tidak beradab ketika minum, maka seekor ular kecil ikut
mengalir dengan air yang diminumnya tersebut, dan ular tersebut masuk kedalam
perutnya.
Dari riwayat tersebut kita diajarkan
untuk tidak mimun langsung dari wadah air seperti teko akan tetapi lebih baik
memakai gelas.
***
Dikisahkan
dalam suatu hadis bahwa Nabi SAW pernah mengelilingkan beberapa makanan kecil
atau buah-buahan kepada para sahabatnya. Kemudian para sahabat bertanya tentang
hal tersebut. maka nabi SAW menjawab “Ini bukan hanya satu macam, maka makanlah
olehmu satu persatu biji, dan janganlah kamu makan dua biji sekaligus.” Dijelaskan
bahwa hal ini dilarang kecuali jika ada izin dari teman.
***
Diriwayatkan
pada suatu saat ketika Nabi SAW akan makan, beliau meminta teman makan kepada
istrinya. Kemudian istrinya menjawab “Tidak ada sesuatu apapun dari kita
Kecuali hanya cuka.”
Kemudian Nabi SAW meminta cuka tersebut dan
menjadikannya teman makan. Lalu beliau berkata “Bagus sekali cuka ini, Bagus
sekali cuka ini”
Dalam
hadis lain dikisahkan bahwa para sehabat pernah menyodorkan daging biawak yang
telah di goreng kepada Rasulallah SAW. Kemudian ketika Rasulallah SAW akan
mengambil daging tersebut, salah satu sahabat ada yang berkata “Itu adalah
daging biawak wahai Rasulallah.” Lalu
Rasulallah SAW mengangkat tangannya dan tidak jadi mengambilnya.
Setelah
itu Khalid bin Walid bertanya kepadanya “Apakah biawak itu haram wahai
Rasulallah?” Rasulallah SAW menjawab “Tidak, akan tetapi itu tidak ada di
tempat kaumku. Karena itu aku tidak memakannya.” Dari kisah tersebut dijelaskan
bahwa diantara adab ketika makan yaitu tidak mencela makanan.
***
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa Nabi SAW pernah berbuka puasa bersama dengan Sa’ad
bin ‘Ubadah RA. Pada saat itu beliau berkata “Telah berbuka puasa bersama
kalian orang-orang yang berpuasa, juga telah memakan kepada makanan kalian
orang-orang yang mulia, dan telah memohonkan ampunan untuk kalian para
malaikat.”
Dalam
riwayat lain disebutkan bahwa ketika Rasulallah SAW makan bersama Abdullah bin
Busri RA beliau berdo’a
اللّهُمَّ
بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ.
Artinya:
Ya Allah semoga Engkau memberkahi mereka atas makanan yang telah Engkau
rijkikan kepada mereka, ampunilah mereka
dan sayangilah mereka.
Dari
kisah tersebut kita belajar bahwa diantara adab ketika makan bersama yaitu
mendo’akan orang yang memberi makan.
Adab
Bertamu
Dalam
suatu hadis disebutkan bahwa apabila Rasulallah SAW menghadap pintu rumah
seseorang yang tidak ada pengahalangnya, beliau tidak berdiri dihadapan pintu
tersebut, akan tetapi beliau berdiri disebelah kanannya atau kirinya. Kemudian beliau berkata “Assalamu‘alaikum,
Assalamu‘alaikum”
***
Dalam
hadis tentang isra mi’raj disebutkan bahwa ketika malaikat jibril meminta untuk
dibukakan pintu langit, ditanyakanlah kepadanya “Siapa ini?”
Malaikat
jibril menjawab “Jibril”
Dikisahkan
pula dari Jabir RA bahwa dia pernah berkata: Aku pernah mendatangi Nabi SAW,
dan ketika aku mengetuk pintunya, dia bertanya kepadaku “Siapa ini?”
Aku
menjawab “Saya”
Kemudian
beliau berkata “Saya, saya.” Beliau berkata dengan nada seperti tidak
menyukainya.
Dari
kisah tersebut kita belajar bahwa ketika kita akan bertamu dan orang yang ada
didalam rumah bertanya “Siapa?”, maka jawablah dengan menyebutkan nama,
bukan dengan kata “Saya”
***
Seorang
laki-laki pernah bertanya kepada Nabi SAW “Apakah aku harus meminta izin
meskipun kepada ibuku?”
Nabi
SAW menjawab “Ya, tentu”
Laki-laki
tersebut bertanya lagi “Meskipun aku tinggal di dalam rumah?”
Nabi
SAW menjawab “Ya, meminta izinlah kepadanya!”
Laki-laki
tersebut bertanya lagi “Meskipun aku adalah orang yang melayaninya?”
Nabi
SAW berkata “Ya, meminta izinlah kepadanya! Apakah kamu mau melihatnya dalam
keadaan telanjang?”
Laki-laki
tersebut menjawab “Tidak”
Nabi
SAW berkata lagi “Maka meminta izinlah kepadanya!”
Dari
kisah tersebut Rasulallah SAW mengajarkan bahwa ketika kita akan memasuki
ruangan orang lain kita harus meminta izin terlebih dahulu, meskipun orang lain
tersebut adalah orang yang dekat dengan kita.
Adab
kepada Tamu
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa beberapa orang utusan dari kaum Najasi pernah
datang kepada Rasulallah SAW. Kemudian
Rasulallah SAW berdiri dan melayaninya seorang diri. Lalu para sahabat
berkata “Kami akan membantumu wahai Rasulallah”
Rasulallah
SAW menjawab “Tidak perlu, karena sesungguhnya mereka merupakan sahabatku yang
mulia, dan aku suka untuk memberikan kecukupan kepadanya.”
***
Dikisahkan
pula bahwa pada satu waktu Imam Syafi’i rahimhullah
pernah bertamu kepada gurunya yaitu Imam Maliki rahimhullah.
Kemudian Imam Maliki rahimhullah menyodorkan makanan dan menuangkan air
oleh dirinya sendiri dihadapan Imam Syafi’i rahimhullah. Lalu Imam
Maliki rahimhullah berkata “Janganlah kamu merasa kaget dengan apa yang
kamu lihat, karena melayani tamu itu hukumnya wajib”
***
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa Rasulallah SAW pernah melewat kepada seorang
laki-laki yang mempunyai banyak unta dan sapi, namun laki-laki tersebut tidak
memberikan jamuan kepada Rasulallah SAW. Kemudian Rasulallah SAW juga melewat
kepada seorang perempuan yang mempunyai beberapa ekor domba hasil berburu, lalu
dia menyembelih domba untuk Rasulallah SAW.
Setelah
itu Rasulallah SAW berkata “Lihat kedua orang ini! sesungguhnya ahlak itu
berada dalam kekuasaan Allah SWT, maka barang siapa yang diberi anugrah untuk
berahlak baik maka lakukanlah!”
***
Dalam
suatu hadis yang cukup panjang dikisahkan bahwa Nabi SAW pernah menyuruh Abu
Hurairah RA untuk memanggil para Ahli Shuffah, yaitu salah satu golongan dari
para sahabat.
Kemudian
mereka pun datang menghandiri Nabi SAW. Lalu Nabi SAW memberikan mereka minum
dengan satu wadah air susu sehingga
merasa cukup kenyang. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Abu hurairah RA
“Tinggal aku dan kamu yang belum minum”
Abu
hurairah RA menjawab “Benar, wahai Rasulallah”
Nabi
SAW berkata “Duduklah dan minumlah”
Kemudian
Abu Hurairah pun duduk dan meminumnya.
Lalu
Nabi SAW berkata lagi “Minumlah”
Kemudian
Abu Hurairah pun meminumnya lagi. Lalu Nabi SAW terus-terusan berkata
“Minumlah” kepada Abu Hurairah RA, sehingga Abu Hurairah menjawab “Tidak, demi
Dzat yang telah mengutusmu, tidak ada tempat lagi untuk perut saya”
Kemudian
Nabi SAW berkata “Berikan kepadaku”
Lalu
Abu Hurairah pun memberikannya, setelah itu Nabi SAW memuji Allah SWT dan
membaca basmallah, kemudian beliau meminumnya.
Adab
Menjenguk
Dikisahkan
dari Sarî As-Syaqothî rahimahullah bahwa dia pernah berkata: Pernah
datang kepadaku sekelompok orang untuk menjengukku. Akan tetapi mereka telah
memberatkanku, mereka berlama-lama duduk sehingga aku merasa bosan. Kemudian
mereka meminta do’a kepadaku, maka aku mengangkat tangan dan berdo’a dengan
berkata “Ya Allah semoga Engkau memberikan ilmu kepada kami tentang bagaimana
cara menjenguk orang sakit.”
Dari
kisah tersebut kita belajar supaya tidak berlama-lama saat menjenguk orang
sakit, karena hal tersebut akan memberatkannya dan membuatnya bosan.
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa Rasulallah SAW pernah menjenguk kepada seorang
laki-laki dari kaum Anshor. Pada saat itu Rasulallah SAW bertanya kepada
laki-laki tersebut “Apa yang kamu inginkan?”
laki-laki
tersebut menjawab “Aku menginginkan roti gandum”, kemudian seorang laki-laki
lain berdiri dan berangkat untuk mencarinkannya, setelah laki-laki tersebut datang dengan membawa setengah
potong roti gandum, Rasulallah SAW menyuapkan roti tersebut kepada laki-laki yang
sedang sakit tersebut. Lalu beliau berkata “Jika diantara kalian ada orang
sakit yang menginginkan sesuatu, maka suapilah dia.”
Adab
Ketika Sakit
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa seorang laki-laki pernah mengeluh kepada
Rasulallah SAW tentang rasa sakit yang terdapat pada tubuhnya. Kemudian
Rasulallah SAW menjawab “Letakkanlah tanganmu pada bagian tubuh yang kamu rasa
sakit, kemudian bacalah basamallah sebanyak tiga kali. Dan bacalah do’a
berikut sebanyak tujuh kali.
أعُوْذُ
بِعِزَّةِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ.
Artinya:
Dengan keagungan Allah dan kekuasaannya, aku berkindung dari keburukan yang
aku temukan dan aku hindari.
***
Dikisahkan
ketika Sayyidina Imron bin Husen RA menderita sakit ambeien (wasir) Nabi SAW
pernah berkata kepadanya “Solatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mapu maka
sambil duduk, jika tidak mampu maka sambil berbaring kesamping, jika tidak
mampu maka sambil terlentang. Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai
dengan kemampuannya.”
***
Diriwayatkan
ketika nabi SAW menjenguk Khawwat bin Jubair yang sedang sakit, beliau berkata
“Apakah tubuhmu sehat wahai Khawwat?”
Khawwat
bin Jubair menjawab “Dan tubuhmu wahai Rasulallah”
Kemudian
nabi SAW berkata lagi “Maka tepatilah apa yang kamu janjikan kepada Allah”
Khawwat
bin Jubair berkata “Aku tidak menjanjikan sesuatu kepada Allah azza wajalla”
Lalu
nabi SAW berkata “Benar, sesungguhnya tidaklah seorang hamba menderita sakit,
kecuali Allah azza wajalla menimbulkan
kebaikan, maka tepatilah apa yang kamu janjikan kepada Allah”
Janji
yang dimaksud dalam kisah tersebut adalah bertaubat dan mengerjakan amal salih.
Adab
ketika Ditimpa Musibah dan Kabar Gembira
Dalam
suatu hadis disebutkan bahwa jika seorang anak dari seorang hamba mati, maka
Allah SWT berkata kepada malaikat “Ambillah olehmu seorang anak dari hamba-Ku!”
Malaikat
menjawab “Baiklah”
Kemudian
Allah SWT berkata lagi “Ambillah olehmu buah hatinya”
Malaikat
menjawab “Baiklah”
Kemudian
Allah SWT bertanya “Apa yang diucapkan oleh hambaku?”
Malaikat
menjawab “Dia telah memujimu dan telah membaca istirja (ucapan inna lillahi
wainna ilaihi roji’un).
Lalu
Allah SWT berkata “Buatkanlah olehmu sebuah rumah di surga untuk hamba-Ku
tersebut, dan berilah nama rumah tersebut dengan rumah pujian!”
***
Dalam
suatu hadis dikisahkan bahwa ketika Rasulallah SAW ditinggal meninggal oleh
putranya dari Zainab RA, maka beliau mengeluarkan air mata. Kemudian Sa’ad bin
Ubadah RA bertanya “Apakah ini wahai Rasulallah?”
Rasulallah
SAW menjawab “Ini adalah kasih sayang Allah SWT yang dijadikan didalam hati
hamba-hamba-Nya, dan sesungguhnya Allah SWT menyayangi hamba-hambanya yang
memiliki kasih sayang.”
***
Dikisahkan
ketika Rasulallah SAW pulang dari Hudaifah turunlah ayat yang berbunyi sebagai
berikut:
لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
Artinya:
Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan
yang akan dating
Kemudian
Rasulallah SAW berkata “Sungguh telah turun kepadaku ayat yang lebih aku sukai
daripada sesuatu yang ada diatas bumi.” Setelah itu Rasulallah SAW
membacakannya kepada para sahabat.
Kisah
ini mengajarkan kepada kita bahwa ampunan Allah SWT lebih berharga dari pada
dunia ini. Kemudian ayat tersebut merupakan kabar gembira bagi orang-orang
beriman yang telah bertaubat kepada Allah SWT.
***
Dikisahkan
bahwa Nabi SAW pernah bertanya kepada Ubai bin Ka’ab RA “Ayat apakah yang
paling agung dari dalam kitab Allah SWT?
Dia
menjawab “Ayat kursi”. Kemudian Nabi SAW berkata “Semoga Allah memenuhi dadamu
dengan ilmu wahai Abu Mundzir”. Dari kisah tersebut Nabi SAW mengajarkan
kepada kita untuk memberikan kabar gembira kepada orang lain dengan
mendo’akannya.
***
Dikisahkan
pula ketika hari terakhir dari bulan Sya’ban telah tiba, Rasulallah SAW pernah
berkhutbah dan berkata “Wahai manusia, sungguh telah memberikan naungan kepada
kalian bulan yang agung, yaitu bulan barokah yang pada malam harinya lebih baik
dari pada seribu bulan”
Adab
Berkunjung
Dikisahkan
dari Aisyah RA bahwa Rasulallah SAW pada suatu hari pernah keluar untuk
mendatangi seorang sahabat. Sebelum berangkat beliau membereskan selendangnya
dan rambutnya terlebih dahulu. Kemudian Aisyah RA bertanya “Apakah engkau perlu
melakukan itu wahai Rasulallah?”
Rasulallah
SAW menjawab “Tentu, sesungguhnya Allah SWT menyukai seorang hamba yang
berdandan untuk saudara-saudaranya ketika akan pergi kepadanya.”
***
Mengatur Tidur
Dikisahakan bahwa ketika Rasulallah SAW sedang berada bersama seorang laki-laki yang terus tidur sampai waktu pagi sehingga dia tidak melaksanakan solat, Rasulallah SAW berkata “Perhatikanlah, setan telah berada pada kupingnya. Barang siapa yang belaku seperti itu maka tidak akan menyerap kepadanya kebaikan dan tidak membekas kepadanya nasehat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar